Senin, 25 April 2016

Belajar Bagian-Bagian Lingkaran

Lingkaran merupakan salah satu contoh bangun datar yang mempunyai takberhingga banyaknya titik sudut. Banyak sekali perihal yang dapat dibahas pada sebuah lingkaran, seperti titik pusat, jari-jari, diameter, juring, tembereng, busur, dan apotema pada sebuah lingkaran dan sebagainya.  Yuk, kita bahas satu persatu bagian-bagian dari lingkaran:
1.        Titik Pusat
Titik pusat merupakan titik yang berada tepat di tengah suatu lingkaran. Pada gambar lingkaran di bawah, yang dimaksud titik pusat adalah titik A.

2.        Jari-jari (r)
Jari-jari ialah garis yang menghubungkan setiap titik pada lengkungan lingkaran dengan titik pusat. Pada gambar yang dimaksud jari-jari adalah AB, AC dan AD. Besar AB, AC,dan AD sama.
3.        Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang melalui titik pusat dan menghubungkan dua titik pada kelengkungan lingkaran. Diameter pada lingkaran di gambar ditandai dengan garis hitam putus-putus. Tampak panjang garis putus-putus tersebut sama dengan dua kali panjang AD (jari-jari). Artinya, panjang diameter sama dengan dua kali panjang  jari-jari
4.        Busur
Busur merupakan garis yang menghubungkan dua buah titik sebarang pada kelengkungan lingkaran. Pada gambar busur lingkaran ditunjukkan oleh garis lengkung BC.
5.        Tali Busur
Tali busur adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada kelengkungan lingkaran tanpa melalui titik pusat. Jika diameter melalui titik pusat, tali busur tidak melalui titik pusat. Pada gambar, yang dinamakan tali busur ialah garis lurus BC
6.        Tembereng
Tembereng ialah daerah pada lingkaran yang dibatasi busur dan tali busur. Pada gambar, tembereng ditandai oleh daerah berwarna kuning. Tembereng tersebut dibatasi oleh busur dan tali busur BC.
7.        Juring
Juring merupakan daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari dan sebuah busur yang berada ditengah-tengah dua jari-jari tersebut. Pada gambar, yang dimaksud juring adalah gabungan dua daerah yang berwarna merah dan kuning, Daerah tersebut dibatasi oleh jari-jari AB dan AC serta busur BC.
8.        Apotema
Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat dan tali busur secara tegak lurus. Pada gambar apotema ditunjukkan oleh garis tegak lurus pada daerah berwarna merah. Tampak apotema adalah tinggi daerah berwarna merah yang berbentuk segitiga.


Nah, demikian pembahasan tentang bagian-bagian lingkaran. Semoga dapat dimengerti dan menambah wawasan kamu lebih daam lagi. Selamat belajar J

Kamis, 21 April 2016

Belajar Menghitung Operasi Bilangan Bulat

Sebenarnya, materi yang akan kita bahas kali ini adaah salah satu materi yang terbilang cukup mudah untuk diselesaikan. Namun, ada saja teman-teman yang kesulitan untuk menyelesaikannya. Kali ini kita akan membahas perhitungan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan, pengurangan, penggandaan, dan pembagian bilangan bulat. Sebelumnya, kita harus tahu apa yang dimaksud dengan bilangan bulat. Bilangan bulat terdiri dari bilangan negatif dan juga positif (tanpa ada bilangan desimal). Contoh bilangan bulat itu seperti {…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}. Kalau begitu, mari kita bahas dengan cara yang lebih mudah!
1.             Penjumlahan atau Pengurangan
Dalam operasi penjumlahan dan pengurangan kita mengalami kesulitan saat kemunculan bilangan negatif. Mungkin karena adanya ketidakterbiasaan, sehingga saat bilangan bulat negatif muncul, kita merasa kebingungan. Pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang mengandung bilangan positif dan negatif, kita perlu melihat nilai manakah yang lebih besar antara kedua bilangan tersebut. Apabila bilangan bernilai positif lebih besar dari bilangan bernilai negatif, maka hasilnya akan bernilai positif. Begitu pun sebaliknya.

Biasanya agar lebih mudah menyelesaikannya, kaitkan saja dengan masalah sehari-hari seperti masalah hutang-piutang. Misalkan saja hutang kita bernilai negatif dan saat kita membayar hutang berarti uang yang kita bayarkan bernilai positif. Mari kita coba terapkan cara tersebut.

Contoh Soal:
a.       -5 + 3 =
Pada contoh soal (a) andaikan hutangmu sebesar 5 (hutang bernilai negatif), dan kamu membayar hutangmu itu sebesar 3 (yang dibayar bernilai positif). Oleh karen itu, hutangmu tersisa 2, yang berarti bernilai -2 karena masih berupa hutang. Jadi kita mengetahui bahwa hasil dari -5 + 3 = -2.

b.      -2 + 6 =
Dengan cara yang sama dengan contoh (a), pada contoh (b) diandaikan hutang sebesar 2. Namun kita membayar lebih besar dari hutang kita yaitu 6, sehingga kita harus memperoleh kembalian. Karena hutang kita hanya sebesar 2 dan kita membayar sebesar 6 maka kita memperoleh kembalian sebesar 4 (bernilai positif karena merupakan kembalian bukan hutang). Jadi kita mengetahui bahwa hasil dari -2 + 6 = 4.

c.       -8 – 3 =
Pada contoh soal (c) terlihat bahwa kedua bilangan bernilai negatif. Itu berarti hutang kita bertambah. Kita mempunyai hutang sebesar 8, lalu kita hutang lagi sebesar 3, sehingga hutang kita akan bertambah menjadi 11 (bernilai negatif karena hutang). Contoh soal (c) biasanya juga ditulis seperti berikut ‘-8 + (-3) =’. Arti keduanya sama saja. Jadi, kita mengetahui bahwa hasil dari -8 – 3 = -11.


2.             Penggandaan atau Pembagian
Berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan, pada penggandaan dan pembagian ada sebuah aturan. Kita coba ringkas aturan tersebut dalam sebuah tabel dibawah ini.


Pada tabel di atas terlihat bahwa apabila bilangan dengan nilai yang sama digandakan ataupun dibagi akan menghasikan bilangan bernilai positif dan apabila berbeda nilai akan menghasilkan bilangan bernilai negatif. Untuk lebih jelasnya, kita bahas di contoh soal saja ya!
 
Contoh Soal:
a.       12 : -3 = -4 , kedua bilangan berbeda tanda sehingga hasilnya bernilai negatif.
b.      -3 x -4 = 12, kedua bilangan memiliki tanda yang sama sehingga hasilnya bernilai positif.
c.       -10 : 5 = -2, kedua bilangan berbeda tanda sehingga hasilnya bernilai negatif.

Sekian teman-teman yang dapat saya share ke kalian. Semoga dapat membantu dan bermanfaat. Selamat belajar J